Ketika Seni Bisa Hidup di Luar Galeri

vvf6

Publikasi Pameran Village Video Festival 2011, sekaligus launching JAF TV untuk pertama kalinya, diselenggarakan via siaran langsung di Desa Jatisura

Pertengahan 2012 lalu departemen kebudayaan pernah keukeuh ingin memberikan cap untuk membedakan siapa seniman dan siapa bukan dengan memberikan sertifikasi. Padahal tentang siapa itu yang bisa disebut seniman belum pernah ukuran yang  pasti. Bahkan, pembakuan tersebut hanya memicu banyak perdebatan di televisi. Teman saya yang seorang video maker dan sering berurusan dengan seniman punya jawaban yang sama tidak pastinya. Seniman itu orang yang boleh melakukan apa saja katanya,  dan apa saja itu bisa-bisa saja lah atas nama seni. Apa saja termasuk hal-hal yang tidak pernah terbayangkan dan tidak perlu dimengerti. Saya rasa, bisa dibilang kami menyepakati bahwa seniman sering menggunakan bahasa yang cenderung tinggi dan hanya bisa dimengerti di dalam Galeri.

Jika definisi seni dan seniman itu tinggi tak tercapai dan terukur, di Jatiwangi Art Factory lain ceritanya. Di Jatiwagi Art Factory, seni menjadi menapak ke bumi mendampingi masyarakat, dan meski seni itu abstrak, disini ia bisa menjawab permasalahan yang kongkrit. Dan seniman, adalah orang-orang yang dipercaya dalam pemberdayaan di Desa Jatisura.  Di Jatisura banyak hal terjawab  ketika kita percaya kekuatan seni. Baca lebih lanjut